-->

About


MAKALAH EKONOMI AGROINDUSTRI

 PROSES PENGOLAHAN JAGUNG MENJADI PAKAN TERNAK DI PT. CHAROEND POKHPHAND INDONESIA Tbk.

BAB I. PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

 

Jagung dengan nama latin Zea mays L adalah salah satu jenis tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kebutuhan jagung dalam negeri mengalami peningkatan setiap tahunnya sebanding dengan pertumbuhan penduduk dan pemanfaatan jagung sebagai bakan baku utama dalam sektor industri. Berdasarkan data BPS (2018), produksi jagung di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 30,05 ton pipilan kering. Hasil produksi ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 3,91%. Kenaikan jagung disebabkan karena peningkatan produktifitas sebesar 3,91 kuintal/ha dan pertambahan luas panen sebesar 3,64%. Menurut Kementrian Pertanian (2018) konsumsi jagung di Indonesia meningkat 11,51 juta ton sehingga produksi tersebut belum mencukupi kebutuhan konsumsi.

 

PT. Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Balaraja merupakan perusahaan yang memproduksi pakan ternak. Produk yang dihasilkan yaitu untuk pakan ternak untuk ayam, burung puyuh dan unggas lainnya. Kapasitas produksi yang dimiliki PT Charoen Pokphand Indonesia terbesar diantara beberapa cabang lainnya yang terletak di seluruh Indonesia. Kegiatan penunjang yaitu melakukan distribusi pakan ternak ke beberapa wilayah yang ada di Indonesia termasuk aktivitas ekspor dan impor. Hasil produk yang dihasilkan dapat berupa konsentrat, tepung, butiran atau butiran halus. Pakan ternak tersebut juga diformulasikan sesuai dengan kegunaan pakan ternak tersebut yaitu ayam pedaging atau ayam petelur. Pakan ternak ayam pedaging tersebut akan dibagi menjadi beberapa tipe sesuai dengan nutrisi yang telah diberikan. Tipe-tipe pakan ternak tersebut yaitu Pakan Ternak untuk Pre-Starter, Pakan Ternak untuk Starter dan Pakan Ternak untuk Finisher.

 

Sedangkan produk untuk pakan ternak ayam petelur terbagi menjadi empat jenis produk yang berbeda berdasarkan kandungan nutrisi dari masa pertumbuhannya yaitu Pakan Ternak untuk Pre-Starter, Pakan Ternak untuk Starter, Pakan Ternak untuk Grower dan Pakan Ternak untuk Laying Phase.

 

1.2    Tujuan Penulisan

 

1.    Menelaah proses pengolahan jagung di PT. Charoend Pokhphand Indonesia, meliputi pengadaan bahan baku, system persediaan, proses produksi, dan pemasaran produk udang beku tersebut.

 

 

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

 

2.1 Sejarah Perusahaan

 

            PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (”Perseroan”) didirikan di Indonesia dengan nama PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited, berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam Akta No. 6 tanggal 7 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Akta No. 5 tanggal 7 Mei 1973 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2289 tanggal 26 Juni 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65 tanggal 14 Agustus 1973, Tambahan No. 573.

 

Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 71 tanggal 23 Mei 2019. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032182.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 21 Juni 2019.

 

2.2 Visi dan Misi

 

Visi:
Menyediakan pangan bagi dunia yang berkembang.

 

Misi:
Memproduksi dan menjual pakan, anak ayam usia sehari dan makanan olahan yang memiliki kualitas tinggi dan berinovasi.

 

 

2.3 Kegiatan Usaha

 

            Berdasarkan Anggaran Dasar terakhir, kegiatan usaha Perseroan adalah:

  1. Pembibitan Ayam Ras
  2. Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas
  3. Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas
  4. Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas
  5. Industri Pembekuan Buah-Buahan dan Sayuran
  6. Industri Tepung Campuran dan Adonan Tepung
  7. Industri Makanan dan Masakan Olahan
  8. Industri Bumbu Masak dan Penyedap Masakan
  9. Industri Ransum Makanan Hewan
  10. Industri Produk Farmasi untuk Hewan
  11. Industri Barang Dari Plastik Untuk Pengemasan
  12. Industri Perlengkapan dan Peralatan Rumah Tangga (Tidak Termasuk Furnitur)
  13. Perdagangan Besar Binatang Hidup
  14. Perdagangan Besar Daging Ayam dan Daging Ayam Olahan
  15. Pergudangan dan Penyimpanan
  16. Aktivitas Cold Storage

2.4 Lokasi Perusahaan

 

Kantor Pusat:

PT. Charoend Pokhphand Indonesia Tbk

Jl. Ancol VIII/1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara,
DKI Jakarta, Indonesia.

 

Pabrik Pakan Ternak:

  1. Jl. Serang km 30, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
  2. Jl. Surabaya-Mojokerto km 26, Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
  3. Jl. Surabaya-Mojokerto km 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
  4. Kawasan Industri Medan, Jalan Pulau Sumbawa No. 5, km 105, KIM II, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
  5. Jl. Semarang-Demak km 8, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Semarang dan Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
  6. Jl. Kima 17 Kavling DD-11, Desa Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan.
  7. Jl. Ir. Sutami km 15, Desa Rejomulyo, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Lampung.
  8. Jl. Cirebon-Tegal km 11, Desa Astanajapura, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

 

Pabrik Pengolahan Daging Ayam:

  1. Kawasan Industri Modern Cikande, Jalan Modern Industri IV kav 6-8, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
  2. Jl. Pattimura km 1, Desa Canden, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah.
  3. Kawasan Industri Medan II, Jalan Pulau Solor, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.
  4. Kawasan Industri Surabaya Rungkut, Jalan Berbek Industri I No. 24, Desa Berbek, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
  5. Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
  6. Jl. Majalaya-Cicalengka, Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
  7. Jl. Banjar Tireman, Desa Bengkel Sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Bali.

Fasilitas Pembibitan Day Old Chick:

  1. Jl. Raya Serang km 12, Desa Suka Damai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
  2. Jl. Raya Cipunagara, Desa Jati, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
  3. Jl. Raya Subang Pagaden km 9,5, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
  4. Jl. Desa Marengmang, Desa Marengmang, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

2.5 Struktur Kepemilikan

 


           

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1. Struktur Kepemilikan

2.6 Manajemen SDM

                           

                            PT. Charoend pokhphand Indonesia memiliki kualifikasi dan jumlah sebagai berikut :

Gambar 2. Bagan Jumlah Karyawan

BAB III. MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BAKU

 

3.1 Pengadaan Bahan Baku

 

                     Perusahaan berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi. Komitmen ini kami implementasikan dengan senantiasa memperhatikan mutu bahan baku yang digunakan. Saat ini, bahan baku utama untuk produk pakan ternak kami adalah jagung yang sebagian besar pengadaannya dipenuhi dari pemasok dalam negeri. Dalam pengadaan bahan baku jagung ini kami bekerjasama dengan mitra petani jagung yang dikelola oleh perusahaan afiliasi Perusahaan di bidang pertanian yaitu PT BISI International Tbk. Perusahaan membeli hasil panen jagung para petani yang menjadi mitra PT BISI International Tbk di berbagai wilayah. Sementara untuk lini bisnis peternakan ayam, bahan baku utama adalah pakan ternak yang dihasillkan oleh lini usaha pakan ternak. Dan pada lini usaha makanan olahan, pasokan bahan baku bersumber dari peternakan ayam yang dikelola khusus oleh Perusahaan dan juga beberapa mitra peternak mandiri yang memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan oleh anak usaha pengelola pabrik makanan olahan.

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3. Lampiran Pembelian Bahan Baku 

BAB IV. MANAJEMEN PRODUKSI

 

4.1 Proses Produksi

 

            Hasil produk pada PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Balaraja terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari nutrisi dan kegunaan makanan tersebut. Nutrisi yang digunakan yaitu tergantung dari tipe jenis bahan baku yang akan dimasukkan ke dalam proses produksi. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tersebut terdiri dari binder, wheat flour, rice bran, lime stone fine dan lain-lain.

 

4.2.1 Proses Intake

 

Proses awal produksi pada PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Balaraja yaitu dimulai dari memasukkan bahan baku melalui intake. Bahan baku yang dituang melalui intake tersebut akan dibawa langsung menggunakan chain conveyor dan elevator. Bahan baku tersebut akan dibawa ke tong penyimpanan untuk langsung di proses lebih lanjut. Tujuan ditempatkan di tong penyimpanan merupakan sebagai cadangan bahan baku jika mengalami kelangkahan bahan baku. Proses penuangan bahan baku melalui intake dapat dilihat seperti pada Gambar 4.

20180406_135440.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 4. Proses Penuangan Bahan Baku


 

Bahan baku yang dituang yaitu berupa padatan, butiran kasar dan butiran halus. Bahan baku yang sudah masuk tong penyimpanan tersebut akan diproses lebih lanjut yaitu proses grinding. Proses grinding tersebut yaitu menghaluskan material dengan menggunakan bantuan mesin hammermill.

 

4.2.2 Proses Grinding

 

Proses selanjutnya yaitu proses grinding menggunakan bantuan mesin hammermill setelah bahan baku dimasukkan melalui intake. Mesin hammermill tersebut bertujuan untuk menghaluskan bahan baku yang sebelumnya berupa butiran seperti bijih jagung, wheat bran, soy bean meal, dan lain-lain. Proses grinding tersebut berguna untuk memudahkan proses selanjutnya dalam proses pencampuran bahan baku. Karena bahan baku yang berbentuk padat dapat menyebabkan tidak dapat tercampur sempurna dengan bahan baku lainnya. Mesin hammermill yang digunakan untuk proses produksi seperti pada Gambar 5.

20180412_154700.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 5. Mesin Hammermill

 

 

 

4.2.3 Proses Mixing

 

20180315_094950.jpg

Proses mixing merupakan proses dimana bahan baku pakan ternak akan dicampur dengan material bumbu. Pencampuran tersebut akan dilakukan dengan bantuan mesin mixer. Mesin mixer tersebut akan mengaduk bahan baku dengan bumbu hingga tercampur dengan bahan baku lainnya secara sempurna. Hasil produk setelah melewati proses mixing tersebut akan dilanjutkan ke tong penyimpanan pellet ataupun proses packing. Proses penuangan bumbu pada mesin mixer dapat dilihat pada Gambar 6.

 

 

Gambar 6. Proses Penuangan Bumbu di Mesin Mixer

 

 

Jadwal penuangan jenis bumbu yang akan dimasukkan ke dalam mixer tersebut didapatkan dari rancangan Departemen PPIC berdasarkan permintaan pasar. Proses mixing merupakan proses yang penting untuk jalannya produksi karena keterlambatan dari proses mixing tersebut akan mempengaruhi kapasitas produksi. Hasil produk yang telah melalui mesin mixer tersebut akan dilanjutkan proses pellet atau langsung dilanjutkan ke proses packing.

 

 

 

4.2.4 Proses Pellet

 

Proses pellet merupakan pengubahan bentuk pakan ternak dari yang sebelumnya berupa bubuk menjadi butiran. Perubahan bentuk tersebut dilakukan dengan bantuan mesin pellet. Mesin pellet tersebut akan mengubah bentuk pakan ternak tersebut dengan bantuan steam dari hasil pembakaran batu bara. Uap panas dari pembakaran batu bara tersebut akan disalurkan ke mesin pellet untuk proses pelletizing. Proses pembentukkan pellet dilakukan dengan menggunakan roller yang memutar dan melewatkan pakan ternak pada dies. Dies merupakan mesin yang berbentuk silinder yang memiliki lubang-lubang dengan diameter + 3,5 mm. Pakan ternak yang sebelumnya berupa bubuk akan keluar melalui lubang tersebut dengan uap panas sehingga berubah menjadi butiran. Mesin pellet yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 7.

 

20180412_154604.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 7. Mesin Pellet

 

Pakan ternak yang telah melalui proses pellet tersebut akan mengalami proses cooling, crumbling dan screener sebelum masuk dalam proses packing. Proses cooling tersebut merupakan pendinginan pakan ternak hingga suhu tertentu setelah melalui mesin pellet. Pengaturan suhu tersebut dibutuhkan karena pada proses pellet pakan ternak tersebut berada di suhu yang cukup tinggi.

 

 Proses screener tersebut berguna untuk memisahkan tepung halus yang tercampur pada pakan ternak tersebut. Produk pakan ternak yang setelah melewati rangkaian proses tersebut dapat dilanjutkan ke proses packing.

 

4.2.5 Proses Packing

 

Akhir proses produksi pakan ternak pada PT Charoen Pokphand Indonesia merupakan proses packing. Aktivitas yang dilakukan pada proses packing adalah pengemasan produk berupa karung maupun kantung plastik. Input proses packing sendiri didapatkan dari proses pellet atau mixing yang berupa bubuk maupun butiran. Pengemasan tersebut diakhiri dengan proses penjahitan dengan bantuan mesin jahit sebelum diletakkan diatas conveyor. Hasil packing tersebut akan dikirim ke tempat penyimpanan menggunakan conveyor. Proses packing dapat dilihat pada Gambar 8.

20180430_090554.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 8. Proses Packing

 

Hasil proses packing tersebut setelah ditata diatas pallet maka akan dibawa ke gudang untuk dilakukan penyimpanan. Penyimpanan hasil produksi pada gudang berguna untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan yang sangat tinggi. Pakan ternak yang telah tertata rapi diatas pallet akan dibawa operator forklift ke gudang penyimpanan.

 

BAB V. PEMASARAN

 

5.1 Produk

 

            Produk utama Perseroan adalah pakan ternak, yang mana diproduksi oleh 7 fasilitas produksi Perseroan dan anak perusahaan yang berada di Medan, Bandar Lampung, Tangerang, Semarang, Sidoarjo (2 unit) dan Makassar. Bentuk dari pakan ternak yang diproduksi oleh Perseroan dapat berupa concentrate (konsentrat), mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran halus). Sedangkan merek produk yang dipakai oleh Perseroan antara lain HI-PRO, HI-PRO-VITE, BINTANG, BONAVITE, ROYAL FEED, TURBO FEED dan TIJI.

Produk pakan ternak yang ditawarkan oleh Perseroan terdiri dari :

 

·      Pakan Ternak Ayam Pedaging

 

Pakan ternak ini memiliki 3 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.

 

1.    Pakan Ternak untuk Pre-Starter

Pakan ternak ini memiliki diberikan kepada ayam pedaging berumur 1 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 7 hari.

 

2.    Pakan Ternak untuk Starter

Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging berumur 1 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 21 hari atau ayam pedaging berumur 8 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 21 hari.

 

3.    Pakan Ternak untuk Finisher

Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging berumur 22 hari hingga ayam pedaging tersebut dipanen atau sekitar 30-45 hari.

·      Pakan Ternak Ayam Petelur

Pakan ternak ini memiliki 4 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.

 

1.    Pakan Ternak untuk Pre-Starter

Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.

 

2.    Pakan Ternak untuk Starter

Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.

 

3.    Pakan Ternak untuk Grower

Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.

 

4.    Pakan Ternak untuk Laying Phase

Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur pada periode peneluran hingga afkir.

 

·      Pakan Ternak Lainnya

 

Selain pakan ternak di atas, Perseroan juga menawarkan beberapa produk pakan ternak untuk Ayam Pembibit Turunan, Itik, Ayam Kampung, Ayam Aduan, Burung Puyuh dan pakan untuk Sapi dan Babi. Produk pakan ternak tersebut juga ditawarkan sesuai kebutuhan nutrisi pada setiap masa pertumbuhannya.

 

 

 

 

 

0 Response to " "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel